Pada sore beberapa hari yang lalu aku menghantarkan seorang perempuan pulang sampai kerumahnya. Perjalanan dari uny sampai ke rumah tujuan kami tempuh diiringi dengan hujan rintik-rintik yang gak begitu deras. Oh iya..........kami berdua kuliah di Universitas Negeri Yogyakarta di fakultas yang sama, tapi berbeda jurusan. Memang hari-hari terakhir jogja sering di guyur hujan. Kembali ke topik pembicaraan, setelah di rasa-rasa walaupun nampaknya hujan rintik-rintik gak begitu deras kami memutuskan untuk berhenti di tengah jalan, tepatnya di jalan ring road selatan jogja untuk memakai jas hujan. Perjalanan kami lanjutkan menuju tempat tujuan. Gak tahu kenapa ketika itu aku tersenyum sendirinya sepanjang jalan tanpa di sadari temanku tadi karena aku mengendarai motor di belakangnya. Sampai di sebuah tikungan masuk aku menanyakan kepadanya" ini tu mau ke cafenya tina ya?" lalu dengan tersenyum dia membalas" iya emang kita tempatnya berdekatan, kamu masih ingat gak jalan cafenya tina?" lalu aku menjawab" masih donk". Sampai di pertigaan dekat jembatan tangannya dari depan nampak menunjuk-nunjuk ke arah salah satu jalan. aku dengar dengan seksama dia mengatakan " ini jalan ke cafenya", lalu aku jawab dengan senyuman saja, mungkin dia sudah mengerti apa maksud jawabanku. Perjalanan kami sudah hampir sampai tujuan, tiba-tiba dia mulai memperlambat laju kendaraannya, tangannya sambil menunjuk-nunjuk ke sebuah perumahan. Ternyata dia menunjukkan kompleks perumahan sebuah universitas suwasta yang pernah dia ceritakan dulu. Sampailah kami di lorong rumahnya. aku menghantarkannya sampai tepat di depan rumah. Aku langsung pamit untuk pulang karena sudah hampir maghrib, dia menawarkanku untuk mampir sejenak. Tapi nampaknya rumah dalam keadaan kosong dan aku merasa sungkan kalau harus masuk rumah. Akhirnya kuputuskan untuk pulang saja. Layaknya perjalanan pada waktu berangkat, pada waktu pulangpun aku tersenyum sendirinya sepanjang perjalanan. dalam hati "ya Allah aku ini masih diberi kesadaran atau tidak?". Semoga perjalanan kemarin bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan dan menjadi sebuah cerita tersendiri yang bisa aku bagi lewat tulisan di blog.
Kamis, 26 November 2009
Perjalanan yang Menyenangkan
Pada sore beberapa hari yang lalu aku menghantarkan seorang perempuan pulang sampai kerumahnya. Perjalanan dari uny sampai ke rumah tujuan kami tempuh diiringi dengan hujan rintik-rintik yang gak begitu deras. Oh iya..........kami berdua kuliah di Universitas Negeri Yogyakarta di fakultas yang sama, tapi berbeda jurusan. Memang hari-hari terakhir jogja sering di guyur hujan. Kembali ke topik pembicaraan, setelah di rasa-rasa walaupun nampaknya hujan rintik-rintik gak begitu deras kami memutuskan untuk berhenti di tengah jalan, tepatnya di jalan ring road selatan jogja untuk memakai jas hujan. Perjalanan kami lanjutkan menuju tempat tujuan. Gak tahu kenapa ketika itu aku tersenyum sendirinya sepanjang jalan tanpa di sadari temanku tadi karena aku mengendarai motor di belakangnya. Sampai di sebuah tikungan masuk aku menanyakan kepadanya" ini tu mau ke cafenya tina ya?" lalu dengan tersenyum dia membalas" iya emang kita tempatnya berdekatan, kamu masih ingat gak jalan cafenya tina?" lalu aku menjawab" masih donk". Sampai di pertigaan dekat jembatan tangannya dari depan nampak menunjuk-nunjuk ke arah salah satu jalan. aku dengar dengan seksama dia mengatakan " ini jalan ke cafenya", lalu aku jawab dengan senyuman saja, mungkin dia sudah mengerti apa maksud jawabanku. Perjalanan kami sudah hampir sampai tujuan, tiba-tiba dia mulai memperlambat laju kendaraannya, tangannya sambil menunjuk-nunjuk ke sebuah perumahan. Ternyata dia menunjukkan kompleks perumahan sebuah universitas suwasta yang pernah dia ceritakan dulu. Sampailah kami di lorong rumahnya. aku menghantarkannya sampai tepat di depan rumah. Aku langsung pamit untuk pulang karena sudah hampir maghrib, dia menawarkanku untuk mampir sejenak. Tapi nampaknya rumah dalam keadaan kosong dan aku merasa sungkan kalau harus masuk rumah. Akhirnya kuputuskan untuk pulang saja. Layaknya perjalanan pada waktu berangkat, pada waktu pulangpun aku tersenyum sendirinya sepanjang perjalanan. dalam hati "ya Allah aku ini masih diberi kesadaran atau tidak?". Semoga perjalanan kemarin bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan dan menjadi sebuah cerita tersendiri yang bisa aku bagi lewat tulisan di blog.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
tak kusangka,, sebegitu berkenang sebuah perjalanan itu...
BalasHapussubhanalloh... sepertinya setiap detik yang terlewati menjadi kenangan tersendiri untuk bisa tersimpan di memori otak dan bahkan blog.
Ada seorang tokoh mengatakan mengatakan, maaf lupa namanya.. "tinta yang paling murahpun masih lebih baik daripada ingatan terbaik". ternyata sebuah moment yang sebentarpun dapat dikenang menjadi sebuah tulisan yang dapat dikenang sampai beratus tahunpun...!!mungkin. dahsyat boy.. like this..!! n of course keep faith!
_of girl dicerita itu