Kamis, 26 November 2009

Selamat Datang di Blora


hari ini aku lewati hanya dengan berkegiatan di dalam rumah, dikarenakan kegiatan kampus libur menjelang lebaran haji/ idul adha. Dari pagi aku sibuk mencari aktifitas, mulai dari sibuk mendisain sebuah sertifikat kegiatan, buka-buka tugas, dan tentunya asik jalan-jalan di dunia maya. Tak terasa aku sudah menghabiskan berjam-jam waktuku untuk berjalan-jalan di dunia maya. Tahu apa yang aku cari??? Yang menjadi perhatianku saat ini adalah sebuah kabupaten tempat aku di lahirkan dan daerah yang telah membesarkanku. tahukah anda tentang sebuah kabupaten yang bernama blora??? ya sebuah kabupaten yang terletak di propinsi jawa tengah sebelah timur kabupaten semarang. Berada di bagian timur Jawa Tengah, Kabupaten Blora berbatasan langsung dengan Provinsi jawa timur. Kabupaten Blora berbatasan dengan kabupaten Rembang dan kabupaten Pati di sebelah utara, kabupaten Bojonegoro di sebelah timur, kabupaten Ngawi sebelah selatan, dan kabupaten Grobogan di sebelah barat. Tanah di daerah Blora merupakan tanah kapur karena letak kabupaten Blora yang berada di pegunungan kapur utara. Hal ini yang menyebabkan Blora terkenal dengan hutan jatinya dan yang membuat Blora terkenal dengan sebutan "kota yang berada di dalam hutan". Karena tanah yang banyak mengandung unsur kapur merupakan aderah tumbuh suburnya pohon jati. Selain itu daerah blora juga terkenal dengan tambang minyaknya. Blora juga telah menetaskan seorang sastrawan terkenal yaitu Parmoedya Ananta Toer dengan hasil karyanya yang berjudul Cerita dari Blora pemenang karya sastra terbaik dari Badan Musyawarah Kebudayaan Nasional, Jakarta, 1953. Blora menjadi sorotan nasional ketika pada tahun 2006 lalu di ketahui bahwa tambang minyak Blora menyimpan cadangan minyak bumi sebanyak 250 juta berrel. Cerita awal mulanya di temukan tambang minyak di Blora berawal dari Adrian Stoop, pemilik perusahaan minyak Belanda De Dordtsche Petroleum Maatschappij yang melakukan usaha pencarian minyak di Surabaya tahun 1887 dan menemukan semburan minyak di Desa Ledok Kecamatan Sambong, Blora. Kemudian ia mendirikan Kilang Wonokromo (1890) dan di Cepu Jawa Tengah (1894), yang sekarang menjadi wilayah kerja Pertamina. Kawasan ini merupakan awal mula eksplorasi minyak bumi di Indonesia. Belakangan ini juga di kabupaten Blora telah banyak di temukan berbagai macam barang cagar budaya, dari jaman pra sejarah dengan di temukannya fosil-fosil hewan purba dan peti kubur batu. Masa pengaruh Hindu Budha dengan di temukannya arca ganesha, Siwa Mahadewa, Agastya, Nandiswara, dan dua arca lain yang sulit diidentifikasi karena sudah aus. Masa pengaruh Islam dengan di temukannya kitab Tafsir Jalalain, kitab Ushul, dan kitab Ushul Fiqh seluruhnya tulisan tangan. Masa kolonial dengan di temukannya Peples tentara, senapan VOC, lubang ventilasi, radio, klise foto berbahan kaca, piring KNIL, dan filter air. Oh iya..... Blora juga di kenal dengan suku Samin nya. Bermula dari Desa Klopoduwur, Kecamatan Banjarjo, Kabupaten Blora. Desa ini terletak kurang lebih 25 kilometer di sebelah utara Randublatung. Sebuah perkampungan yang terletak di tengah hutan jati. Menuju Klopoduwur, maka akan melintasi areal hutan jati yang termasuk wilayah kerja HPH (Hak Pemangku Hutan) Kabupaten Blora. Raden Kohar lahir pada 1859 ini sejatinya berasal dari Desa Ploso Kedhiren, Randublatung Kabupaten Blora. Namun, lelaki buta aksara ini memilih daerah Klopoduwur, Blora, Jawa Tengah sebagai tempat pengembangan ajarannya. Pada 1890 pergerakan Samin berkembang di dua desa hutan kawasan Randublatung dan di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Gerakan ini lantas dengan cepat menjalar ke desa-desa lainnya. Mulai dari pantai utara Jawa sampai ke seputar hutan di Pegunungan Kendeng Utara dan Kendeng Selatan. Ajaran yang pada permulaannya hanya dipandang sebelah mata oleh Pemerintah Kolonial Belanda ini, ternyata berkembang dengan cepat. Dalam waktu kurang lebih 17 tahun pengikut ajaran Samin telah mencapai sekitar 5000 orang. Mulai tahun 1907 banyak pengikut Samin yang ditangkap dan dipenjarakan oleh pemerintah (Belanda). Samin beserta delapan pengikutnya, ditangkap dan kemudian diasingkan di Sawahlunto, Sumatra Barat hingga meninggal pada tahun 1914.
Apakah anda tertarik untuk berkunjung ke Blora kabupaten asalku? untuk menuju ke Blora bisa di tempuh dari Semarang, Jogja ataupun dari kota manapun dengan naik bus atau dengan naik kereta api Blora Jaya Ekspres yang merupakan kereta api komuter jurusan Semarang-Cepu (Blora)- Bojonegoro.
Tiket Blora Jaya Ekspress dari Cepu menuju Semarang sementara dijual seharga Rp 25.000 dengan dua kali pemberangkatan, yaitu pukul 05.00 WIB dan pukul 13.00 WIB dari Cepu. kunjungi Blora dan temukan makanan khas Blora antara lain: sate ayam blora, lontong tahu, kripik tempe dan masih banyak lagi. Kami akan menyambut anda di kota kami.

sumber-sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Blora
http://akumassa.org/program/randublatung-blora-jawa-tengah/dari-blora-ada-cerita/#more-2531
http://akumassa.org/program/randublatung-blora-jawa-tengah/dini-hari-bersama-blora-jaya-ekspress/#more-2616
http://www.antarajateng.com/detail/index.php?id=20108

3 komentar:

  1. ow...
    mungkin kota yang indah ya,, dari ceritanya.
    hemm.. blora yang panas ternyata menyimpan sejuta kisah yang menakjubkan..
    tetap jaya untung kampung halamannya.
    :)Semanagat!!
    _a.ch_

    BalasHapus
  2. ow..
    dari ceritanya, blora kota yang indah ya...
    hemm.. ternyata blora yang panas memiliki sejuta kisah yang meankjubkan..!!
    salam,, moga tetap jaya untuk kampung halamannya..!!!
    :) Ganbatte ne..
    _a.ch_

    BalasHapus
  3. Bloraq yang kucinta...pujaan hatiq...^^
    soto klethuknya ketinggalan dhi...
    update info: sekarang tarif keretanya naek jadi 28ribu...
    welcome to our little city, Blora....

    BalasHapus